Sumur Gemuling terletak dikompels Taman Sari Kraton Yogyakarta, tidak jauh Dari Pulau Cemeti belakang (sebelah selatan) Pasar Burung Ngasem.
Setelah Anda melewati Bangunan Pulau Cemeti Disebelah selatan akan anda jumpai lorong menuju Taman Sari, Sedang Disebelah Barat Anda akan menjumpai pintu masuk menuju Sumur Gemuling seperti di gambar dibawah
GambarDiatas adalah suasana didalam bangunan Sumur gemuling Kraton Jogjakarta
Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai tempat sholat. Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta.Bagian ini memang merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh
Selasa, 05 Agustus 2008
Sumur Gemuling
Senin, 04 Agustus 2008
Situs Pesanggrahan Taman Sari
Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang terdiri dari beberapa bangunan yang tidak hanya sekedar Taman tempat rekreasi keluarga kerajaan dizaman itu, namun mempunyai berbagai fungsi diantaranya sebagai benteng pertahanan selain itu juga sebagai tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi tentara kerajaan dan lain sebagainya
Taman Sari- Yogyakarta didirikan pada tahun 1758 oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I dan Raden Ronggo Prawirosentiko Bupati Madiun sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis asli orang Portugis yang mendapat gelar dari kerajaan sebagai tenaga ahli strukturnya.
Arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, banyak dipengaruhi oleh gaya bangunan Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan gaya Eropa, yang jelas Nampak terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.
Taman Sari - Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Panggung yang berada dibagian Timur digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini dan Gapuro Agung yang terletak dibagian barat
Bentuk pintu gerbang atau Gapuronya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari sulur-sulur tanaman, buruekor dan sayap burung
Pada mulanya Taman Sari adalah taman air yang indah dan menawan yang kadang disebut juga sebagai Segaran dalam bahasa Jawa berarti laut buatan. Dahulu kala, setiap kali Sultan mengunjungi taman tersebut, beliau akan mendayung perahu pribadinya melewati jembatan gantung yang disebut ‘Kreteg Gantung' yang terletak di depan gerbang Kraton, ke arah selatan atau utara Kemandungan. Bagian lain dari bangunan yang dulu terhubung dengan jembatan gantung masih dapat dilihat.
Pada bagian dalam taman ini selain terdapat transportasi air terdapat juga jalan bawah tanah atau terowongan dari Kraton Yogyakarta yang menuju salah satu bangunan di taman yang disebut Pasarean Ledok Sari, yakni tempat peraduan dan tempat pribadi Sultan. Juga terdapat Sumur Gumuling, yaitu bangunan bertingkat dua dengan lantai bagian bawahnya terletak di bawah tanah.
Kawasan Taman Sari terdiri dari
Bagian sakral Tamansari ditunjukkan dengan sebuah bangunan yang agak menyendiri. Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan keluarganya.
Kolam Pemandian Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk Sultan dan keluarganya bersenang-senang. Bagian ini terdiri dari dua buah kolam yang dipisahkan dengan bangunan bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran berbentuk kepala naga.
Bangunan Sumur Gemuling Bagian ini terdiri dari Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah. Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang dahulu difungsikan sebagai tempat sholat Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta Bagian ini memang merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh
Pulau Cemeti atau Pulau Kenanga
adalah sebuah bangunan tinggi yang tidak terpisahkan dari bangunan induk Taman Sari berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila kanal air terbuka dan air menggenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat besar
Baca Selanjutnya......